Informasi Penting Mengenai Diskualifikasi Piala Dunia U-17

Diskualifikasi piala dunia U-17 merujuk pada hukuman yang diberikan kepada salah satu negara karena sudah melanggar peraturan. Nantinya, negara tersebut tidak bisa melanjutkan permainannya. Oleh sebab itu, sangat penting bagi setiap negara untuk memahami aturan dari piala dunia U-17.

Nah, baru-baru ini muncul informasi mengenai negara Perancis yang kabarkan tengah mendapat ancaman didiskualifikasi pada piala dunia U-17. Hal ini disebabkan karena Perancis memainkan pemain yang tidak sah. Pemain yang dimaksud ialah Yanis Issoufou. Dikabarkan bahwa pemain tersebut bermasalah pada administrasi piala dunia U-17.

Pemain tersebut dianggap bermasalah karena beberapa bulan sebelumnya bermain di Niger U-17 pada kualifikasi Afrika U-17. Kualifikasi piala Afrika sendiri erat kaitannya dengan piala dunia U-17. Pasalnya, dari kualifikasi tersebut akan berujung pada putaran final yang merupakan babak kualifikasi untuk menuju piala dunia U-17. Hal inilah yang membuat diskualifikasi piala dunia U-17 ramai diperbincangkan.

READ  Prestasi Atlet Sepakbola Indonesia Catatan Sejarah Atlet Sepakbola Indonesia yang Menginspirasi

Aturan dan Respon FIFA tentang Diskualifikasi Piala Dunia U-17

Dalam aturannya sendiri, FIFA melarang pemain yang sama untuk membela 2 negara pada turnamen yang sama juga. Berkaitan dengan itu, pemain Perancis Yanis berada pada rangkaian yang sama. Meskipun begitu, ternyata masih belum ada respons dari FIFA terkait rumor ini.

Negara yang Pernah Didiskualifikasi

Rumor ini terus naik ke permukaan, tentunya untuk mencari kebenaran dan tindakan dari FIFA sendiri. Namun, di samping itu pernah ada negara yang pernah di diskualifikasi piala dunia U-17. Negara tersebut ialah Guinea dan Rusia. Untuk Guinea sendiri dihukum untuk dua edisi, yaitu piala Afrika U-17 dan piala dunia U-17.

Alasannya ialah karena mereka memainkan dua pemain yang tidak memenuhi persyaratan di piala Afrika U-17 pada tahun 2009. Dua pemain tersebut ialah Aboubacar Conte dan Ahmed Tidiane Keita. Keduanya dianggap mencuri umur. Di mana, semula kedua pemain tersebut memiliki tahun kelahiran 2002. Namun, setelah diselidiki ternyata tahun kelahiran mereka adalah 2001.

READ  Guwahati Masters 2023

Pada saat itu, Guinea merupakan runner up pada Piala Afrika U-17. Namun, dampak diskualifikasi piala dunia U-17 ini ialah Guinea tidak bisa tampil lagi dan posisinya digantikan oleh Senegal. Senegal berhasil melaju sebagai pengganti karena sebelumnya pada babak grup kalah saing dengan Guinea. Kejadian ini tentu menjadi pukulan yang berat untuk Guinea. Negara ini tidak bisa tampil di piala dunia U-17 2019 yang digelar di Brasil.

Selain Guinea, Rusia pun pernah didiskualifikasi. Sebenarnya, tidak hanya U-17 saja, tetapi FIFA memberi larangan atau diskualifikasi untuk semua level. Termasuk di antaranya piala dunia U-17 pada tahun lalu. Diskualifikasi ini beralaskan karena Rusia menyerang Ukraina. Namun untunglah pada Oktober 2023, FIFA mencabut hukuman tersebut dan berakhir memperbolehkan Rusia untuk tampil pada semua level kompetisi internasional.

READ  Transformasi Perubahan Dalam Industri Esports 2022 - 2023

Berbagai aturan yang telah dikeluarkan oleh FIFA tentunya harus dipatuhi oleh setiap negara. Sehingga nantinya tidak mendapatkan kerugian. Apalagi jika harus terhenti ketika sedang berada di puncak kompetisi. Beberapa bukti di atas seolah memberi tahu bahwa larangan atau diskualifikasi dari FIFA sendiri benar adanya. Meskipun sampai saat ini rumor mengenai pemain Perancis belum selesai, tetapi FIFA pasti akan melakukan penyelidikan lebih jauh lagi.

Itulah berbagai hal mengenai diskualifikasi piala dunia U-17. Semua aturan yang sudah ada harus dipatuhi, agar tidak ada lagi kerugian bagi negara dan para pemain. Bermain dengan mematuhi peraturan tentu akan mendatangkan semangat baru.